Kamis, 04 November 2010

Kajian Tafsir Al-Qur'an Surat Ali 'Imron Ayat 9

Inspirasi Kamis 04 November 2010.

Dari Pengajian Alqur'an Padepokan Aji-aji Cangkir Tua Gresik
Pengasuh Ustad Muhayyan SH. MM.


Manusia Di Kumpulkan


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang masih memberikan hidayahnya sehingga kita masih dapat melaksanakan istiqomah kita dalam mencari ilmunya Allah SWT. Kita bersyukur masih diberi kesempatan untuk memperdalam ilmu Al-Quran, sehingga kita masih diberikan suatu penyejuk atau pengingat tentang keimanan kita walaupun hanya seminggu sekali. Sholawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Kejadian akhir-akhir ini dengan adanya tanah longsor, banjir bandang atau tsunami bahkan gunung meletus harusnya kita perlu untuk merenungkan kembali tentang kejadian ini apakah kejadian ini merupkan azab dari Allah SWT ataukah hanya sekedar peringatan Allah SWT ataupun merupakan suatu ujian yang datangnya dari Allah SWT, tentu hanya kita sendirilah yang tahu dengan bertanya pada hati nurani kita masing-masing apakah kejadian yang menimpa kita dan bangsa ini merupakan azab, peringatan atau ujian tergantung dari amal ibadah kita, kalau tingkah laku, ibadah dan aqidah kita atau masyarakat kita sudah tidak sesuai dengan perintah Allah SWT atau bahkan jauh menyimpang tentunya bukan lagi ujian atau peringatan dari Allah SWT akan tetapi sudah merupakan azab dari Allah SWT.
Kejadian banjir bandang, tsunami, longsor, gunung meletus dan lain sebagainya sudah menjadi hal yang biasa terjadi pada kita yang menyebabkan kita kurang peka terhadap apa sebenarnya yang terjadi dengan adanya peristiwa tersebut atau dengan kata lain mata bathin kita sudah mulai mati karena tidak dapat menerima sinyal dari sang pencipta tentang kejadian-kejadian yang menimpa itu merupkan taqdir dari Allah SWT bukan gejala alam semata, dengan adanya musibah yang begitu banyak kita tidak dapat mengambil pelajaran sehingga nantinya dapat meningkatkan instropeksi diri tentang hal-hal yang terjadi sehingga dapat meninggkatkan pula amal ibadah sebagai bagian konsekwensi sebagai seorang hamba Allah SWt, dan juga apakah ini sudah menjadi tanda-tanda bahwa hati kita sudah mulai mati sehingga peringatan dan seruan alam agar kita kembali kejalan yang benar tidak dapat kita tangkap. Lihat saja dengan adanya gunung meletus malah dibuat ajang untuk mencari kesempatan untuk mencuri harta benda yang ditinggalkan pemiliknya untuk mengungsi, inikah tanda bahwa hati nurani kita sudah benar-benar mati sehingga sudah tidak peduli dengan penderitaan saudara sebangsa dan setah air dan tidak takut dengan azab Allah SWT. Inilah yang patut kita renungkan dari kejadian-kejadian akhir-akhir ini.
Marilah kita mulai pengajian ini dengan membaca dua kalimat syahadat untuk memperkuat keimanan kita agar lebih menghujamkedalam lubuk hati kita sehingga apapun yang terjadi adalah datangnya dari Allah.




Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang patut disembah selain Allah dan aku bersaksi bahwa nabi muhammad adalah utusan Allah.

Surat Ali 'Imron Ayat 9



9. "Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk (menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya". Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.

Dari Tafsir Jalalain :

09. (Tuhan kami! Sesungguhnya Engkau akan mengumpulkan manusia) menghimpun mereka (untuk suatu hari) maksudnya pada suatu hari (yang tak ada keraguan) atau kebimbangan (padanya) yakni hari kiamat, maka Engkau balas amal perbuatan mereka sebagaimana telah Engkau janjikan. (Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.") yakni janji-Nya tentang saat berbangkit. Di sini terdapat peralihan pembicaraan dan kemungkinan ia merupakan firman Allah swt. Adapun maksud dari doa seperti itu ialah untuk menyatakan bahwa pusat perhatian mereka ialah soal akhirat. Oleh sebab itulah mereka memohon agar tetap berada dalam hidayah atau petunjuk Allah hingga beroleh pahala. Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim melalui Aisyah r.a. katanya, "Rasulullah saw. membaca ayat, 'Dialah yang telah menurunkan kepadamu kitab, di antara isinya ialah ayat-ayat yang muhkamat...' dan seterusnya lalu sabdanya, 'Apabila kamu lihat orang-orang yang mengikuti ayat-ayat mutasyabihat mereka itulah yang disebutkan oleh Allah, maka waspadalah terhadap mereka.'" Diriwayatkan pula oleh Thabrani dalam Al-Kabir melalui Abu Musa Al-Asyari, bahwa ia mendengar Nabi saw. bersabda, "Tidak ada yang aku khawatirkan terhadap umatku, kecuali tiga perkara yang di antaranya ialah akan dimudahkan bagi mereka mempelajari Alquran, tetapi orang mukmin mencari-cari takwil yang mutasyabihat, padahal tidak ada yang tahu akan takwilnya itu kecuali Allah, sedangkan orang-orang yang mendalam ilmunya mengatakan, 'Kami beriman padanya, semuanya dari sisi Tuhan kami dan tidaklah yang beroleh peringatan kecuali orang-orang yang berakal.'" (Hadis)

Dari Ayat diatas menyebutkan bahwa Allah pada hari yang sudah ditentukan yaitu hari kiamat akan mengumpulkan seluruh manusi mulai dari nabi Adam sampai manusia diakhir jaman atau kiamat, bermilyar-milyar manusia itu akan dikumpulkan oleh Allah di suatu tempat yang sangat luas yaitu padang mahsyar. Setelah kejadian hari kiamat tersebut, semua yang bernyawa akan merasakan kematian dan manusia akan dibangkitkan kembali setelah ditiup tiupan terompet yang pertama. Seperti yang disebutkan oleh Allah SWT dalam surat An-Nazi’at Ayat 6-9. dan pada saat itulah manusia akan terkejut karena dibankitkan kembali dan akan dihisab. Dan itulah janji Allah SWT karena Allah tidak akan pernah mengingkari janji.






6. (Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama menggoncang alam,
7. tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua.
8. hati manusia pada waktu itu sangat takut,
9. pandangannya tunduk.


Pada hari itu semua amalan manusia akan dihisab atau diperhitungkan oleh pengadilan yang maha adil tidak ada keraguan mengenai keadilannya karena langsung oleh yang maha Adil yaitu Alla SWT. Manusia akan dipanggil satu persatu untuk mempertanggungjawabkan semua amal perbuatannya selama didunia. Pada saat itu matahari didekatkan oleh Allah SWT sehingga ada manusia yang keringatnya sedengkul, sepaha adajuga yang sepusar ada juga yang seleher bahkan ada juga yang tenggelam oleh keringatnya sendiri padahal orang disebelahnya tidak merasakan apa-apa karena pada hari itu tidak ada lagi pertolongan hanya amal ibadahnya sajalah yang berguna yang akan menolongnya. Pada saat itulah ada 7 kelompok manusia yang akan dapat naungan langsung dari Allah SWT antara lain :

  1. Imam Adil (pemimpin yang Adil), menjadi pemimpin yang adil adalah suatu pekerjaan yang berat sehingga pasntaslah mendapat naungan langsung dari Allah SWT. Kalau kita lihat dalam kehidupan sehari-hari sangatlah sulit kita akan menjumpai pemimpin yang adil, mereka hanya berlomba untuk menjadi pemimpin setelah itu mereka berbuat zhalim kepada para pemilihnya.
  2. Anak muda yang senantisa beribadah kepada Allah SWT. Anak muda yang pada saat yang sama sedang dalam masa pencarian jati diri, waktu dipergunakan kesana-kemari tanpa tahu tujuan hidup dan banyak juga yang terjerumus dalam pergaulan bebas, narkoba, tauran remaja dan hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT, dan kalau orang tua yang rajin beribadah kepada Allah SWT adalah hal yang lumrah, karena dia sudah menjelang maghrib dalam kehidupannya sehingga sudah sewajarnya dia melaksanakan untuk memperbanyak amal ibadahnya akan tetapi jika ada sekelompok anak muda yang senantiasa taat dan tunduk untuk beribadah kepada Allah SWt adalah hal yang istimewa oleh karena itu pantas mendapat lindungan Allah SWT pada hari yang tiada lagi perlindungan manusia lainnya yaitu padang mahsyar.
  3. Seseorang yang hatinya dipertautkan dengan Masjid, Setiap orang yang hatinya selalu tertaut dengan masjid bukan orang yang setiap saat dimasjid yang berarti tidak bekerja hanya duduk-duduk di masjid yang hal ini tentu dilarang dalam agama, akan tetapi hatinya selalu ingat kepada Allah dimanapun ia berada, ketika dia berada dipasar ia ingat kepada Allah sehingga dalam menjalankan perdagangan ia melaksanakan sesuai aturan islam, begitu juga ketika kita berada di kantor atau ditempat kerja dia sadar selalu diawasi oleh Allah sehingga dia tidak akan melakukan korupsi atau hal-hal yang dilarang oleh Agama. Orang seperti inilah yang akan mendapat naungan langsung dari Allah SWT.
  4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah, yakni keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah, jika kita berkumpul dan berpisah karena Allah maka akan mendapat naungan langsung dari Allah pada hari kiamat nanti.
  5. Seorang laki-laki yang ketika dirayu oleh seorang wanita yang cantik lalu dia menjawab” sungguh aku takut kepada Allah”, pada zamansekarang ini dimana sudah serma permisif dimana budaya pergaulan bebas, budaya pacaran dan sex bebas sudah bukan hal yang aneh oleh karena sangat langka seorang yang digoda oleh lawan jenisnya kemudian menolak karena takut kepada Allah SWT adalah pastas sekali akan mendapatkan naungan dari Allah SWT pada hari kiamat kelak.
  6. Seseorang yang mengeluarkan shodaqoh secara sembunyi sehingga tangan kiri tdak mengetahui apa yang diperbuat oleh tangan kanan. Ini adalah suatu gambaran orang yang bersedekah dengan sangat ikhlas, dan tidak perhitungan akan amal yang telah dikerjakan sehingga keluarga, atau orang sekitarnya tidak mengetahui apa yang dilakukannya dalam hal bersedekah.
  7. Seseorang yang berdzikir kepada Allah di tempat yang sunyi kemudian meneteskan air mata. Ini adalah gambaran dari seorang yang dalam keheningan malam dia bertahajjud dan ingat kepada Allah SWT kemudian meneteskan airmata karena ingat akan dosa-dosa yang telah diperbuat selama ini. Air mata tidak akan keluar jika hati dan perbuatan kita belum bersih dari segala perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT.


Wallahu a'lam bis showab.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.




Baihaki
“Mencari, Belajar dan Berbagi”




Kindly Bookmark and Share it:

Tidak ada komentar:

Next Prev home
Google Translate
Arabic Korean Japanese
Chinese Simplified Russian Portuguese
English French German
Spain Italian Dutch