Minggu, 17 Oktober 2010

About

Sebuah catatan profil

       Aku lahir di sebuah tempat nun jauh di daerah madura tepatnya di pamekasan, lebih jauh lagi di pegantenan lebih jauh dan jauh lagi di sebuah desa yang asri dan menyejukkan dialah desa plakpak (pengaporan) yang bersebelahan dengan pondok pesantren ummul quro.
      Latar belakang sejarah yang begitu kental telah membentuk sebuah pribadi yang sesuai dengan topologi dan demografi madura kebanyakan dengan sedikit polesan dari kedua orang tua yang akan membedakan satu dengan lainnya, baik dari segi karakter, perilaku, serta motivasinya.

      Perjalanan kehidupan yang sudah Aku tempuh sudah sepanjang umur aku lahir, belajar merangkah dan berjalan sampai aku remaja ku jalani ditempat asalku tersebut diatas. Dengan perjalanan dan pengalaman di bidang pendidikan formal mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan menegah dan juga pendidikan informal seperti madrasah pada sore hari, mengaji dilanggar pada malam hari, adalah ritme kehidupanku pada saat itu. Bermain dengan teman sebaya seperti  perang-perangan, bal-balan, congklak, selodur (permaian tradisional) sampai berenang di sungai pada saat air tenang atau pun air sungai banjir adalah sebuah pengalaman dari perjalanan hidup ini.
      Dalam masa periode ini aku mulai mengenal arti hidup, bahwa hidup haruslah berjuang dan berjuang tanpa kenal lelah, malu dan putus asa untuk meraih sebuah impian. Dikala remaja sebayaku kebanyakan menempuh gaya hidup seperli aliran kebanyakan, baik dalam pendidikan maupun pandangan hidup ke depan (biasanya anak-anak dikampungku setelah lulus sekolah dasar langsung melanjutkan ke pondok pesantren) tapi aku tidak akan tetapi aku melanjutkan sekolah ke SMP di kota pamekasan. Mungkin pada saat itu masih sedikit atau bisa dihitung dengan jari yang melanjutkan ke jenjang pendidikan formal selanjutnya. Sebagai gambaran anak perempuan pada masa itu jika sudah lulus sekolah dasar maka akan segera dinikahkan oleh kedua orang tuanya....(masih seperti sinetron siti nurbaya, ya......saat itu masih ada sinetron siti nurbaya lohhhhh).. yang melanjutkan ke jenjang SMP paling-paling anaknya guru ku atau anaknya para pegawai negeri pada saat itu.... (atau kaum terdidik, yang sudah tahu arah setelah sekolah formal). bersambung......


Kindly Bookmark and Share it:

Tidak ada komentar:

Next Prev home
Google Translate
Arabic Korean Japanese
Chinese Simplified Russian Portuguese
English French German
Spain Italian Dutch