Rabu, 15 Desember 2010

MUHASABAH DIRI

Inspirasi Jum’at, 10 Desember 2010.

Dari Khutbah Jum’at Masjig Rahmatal Lil ‘alamin




MUHASABAH DIRI


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang masih memberikan hidayahnya sehingga kita masih dapat melaksanakan perintah Allah SWT yaitu sholat Jum’at. Marilah pada kesempatan kali saya menyeru kepada diri pribadi khususnya dan para jamaah semua pada umumnya, untuk selalu meningkatkan taqwaan kita kepada Allah SWT, dengan taqwa yang sebenarnya yaitu melaksanakan semua perintah Allah AWT dan menjauhi semua larangan Allah SWT, karena ketaqwaan inilah yang akan dinilai oleh Allah di hadapan Nya kelak di hari kiamat, bukan orang yang sukses karena harta yang melimpah atau kendaraan yang mewah, pangkat yang tinggi akan tetapi nilai ketaqwaan kita inilah yang menjadi ukuran yang paling bernilai di sisi Allah SWT.

Pada hari-hari ini kita akan memasuki tahun baru milladiyah yaitu 2011 atau kita baru saja sudah melewati tahun baru hijriyah 1432 H, namun apa yang dapat kita lakukan setiap kali kita melewati tahun baru itu, inilah yang menjadi pertanyaan penting bagi kita semua. Dengan tahun baru bukannya kita sedih akan tetapi kebanyakan dari kita adalah senang karena bertambahnya usia kita, namun sebenarnya yang terjadi adalah berkurangnya umur kita dan berkurangnya jatah hidup kita di dunia, inilah yang patut kita renungkan.

Dalam memulai tahun baru biasanya kita melakukan muhasabah, muhasabah artinya menghitung atau evaluasi, kita perlu melakukan muhasabah atau mengevaluasi diri agar jangan sampai menjadi orang yang gagal dalam mengarungi kehidupan dunia seperti hadist nabi dari imam turmudzi sebagai berikut:


Dari Syadad bin Aus r.a., dari Rasulullah saw., bahwa beliau berkata, ‘Orang yang pandai adalah yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah swt. (HR. Imam Turmudzi, ia berkata, ‘Hadits ini adalah hadits hasan’) begitu juga umar bernah berkata : ‘Hisablah (evaluasilah) diri kalian sebelum kalian dihisab, dan berhiaslah (bersiaplah) kalian untuk hari aradh akbar (yaumul hisab). Dan bahwasanya hisab itu akan menjadi ringan pada hari kiamat bagi orang yang menghisab (evaluasi) dirinya di dunia.

Begitulah urgensi dari muhasabah setiap kita memasuki tahun baru. Muhasabah merupakan tahapan management hidup yang baik, karena setiap ada action atau tindakan atau perbuatan dan rencara pastilah harus ada evaluasi. Sehingga kita tidak melenceng jauh dari rencana semula dan apabila melenceng dari rencana yang sudah ditetapkan dapat dikendalikan untuk kembali ke rel yang seharusnya, inilah pentingnya kita melakukan muhasabah diri. Bahkan Allah SWT mengingatkan kepada kita agar jangan lupa dari tujuan hidup di dunia ini dengan firmannya di surat Al Hasyr[59] ayat 18-19:





18. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
19. dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. mereka Itulah orang-orang yang fasik.

Aspek-aspek apa saja yang perlu kita evaluasi (muhasabah) terhadap diri kita, minimal ada 3 hal yang perlu dijadikan landasan untuk muhasabah diri:

  1. Evaluasi diri terhadap ketaatan kepada Allah.
    Tahap awal dalam muhasabah diri adalah tentang ketaatan kita kepada Allah SWT, sudah sejauh mana kita taat kepada Allah SWT dengan melaksanakan perintahnya dan meninggalkan larangan Allah SWT, kita bandingkan dalam kehidupan kita apakah sudah banyak perintah Allah SWT yang sudah kita taati, atau seberapa banyak larangan Allah SWT yang kita langgar. Inilah yang perlu kita renungkan dalam perjalanan setahun yang telah kita lewati, dan jangan sampai kita lupa bahwa sejatinya Allah menciptakan manusia didunia ini tiada lain selain untuk beribadah keapda Allah SWt, seperti fiman Allah dalam surat Ad-Dzariyat [51] ayat 56.



    56. dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.

  2. Evaluasi diri terhadap prilaku dalam mencontoh Rosulullah
    Aspek yang kedua adalah muhasabah atau mengevaluasi diri terhadap sikap dan perilaku kita sehari-hari apakah sudah mencontoh tauladan kita yaitu rosulullah Muhammad SAW atau tidak, seperti kita ketahui bahwa rosulullah SAW adalah panutan dan contoh kita dalam kehidupan sehari-hari, beliau adalah manuasi mulia dan maksum sehingga terjaga dari perbuatan dosa, akan tetapi beliau selalu bertasbih minimal 70 dalam sehari, bagaimana dengan kita sebagai manusia biasa yang tidak mendapat jaminan ampunan dari Allah, sudahkah kita minta ampun sebanyak rosulullah, tentulah permohonan ampun kita kepada Allah harus lebih banyak dari rosullullah karena kita sudah pasti bergeliman dosa. Contoh yang kedua adalah bagaimana ketika rosulullah sholat malam yang begitu lama bahkan samapi kakinya bengkak padahal dia sudah diampuni dosanya oleh Allah SWT akan tetapi sebagai tanda syukurnya dia beribadah dengan begitu hebatnya, bagaimana dengan kita yang jelas-jelas belum mendapatkan jaminan ampunan dosa, akan tetapi belum pernah beribadah sebagaimana ibadah rosulullah Muhammad SAW. Hal inilah yang patut kita renungkan sudah sejauhmana kita beribadah dan bertingkah lalu seperti yang dicontohkan rosullulah atau malah kita belum sama sekali memulainya. Padahal waktu terus berjalan begitu ganas sehingga manusia lupa akan jati dirinya.
  3. Evaluasi terhadap perilaku social kita
    Muhasah yang ketiga adalah apakah kita sudah menjadi makluk social yang bermanfaat bagi sesamanya, apakah sikap dan perilaku kita sudah bermanfaat bagi tetangga kita, bagi keluarga kita bahkan bagi agama dan negara kita, inilah yang perlu kita renungkan karena jangan sampai karena sikap social kita yang kurang baik kepada sesame manusia menjadikan kita rugi bahkan bangkrut diakhirat kelak seperti hadist nabi riwayat imam muslim :
    Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw. bersabda, ‘Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut itu?’ Sahabat menjawab, ‘Orang yang bangkrut diantara kami adalah orang yang tidak memiliki dirham dan tidak memiliki perhiasan.’ Rasulullah saw. bersabda, ‘Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan (pahala) shalat, puasa dan zakat, namun ia juga datang dengan membawa (dosa) menuduh, mencela, memakan harta orang lain, memukul (mengintimidasi) orang lain. Maka orang-orang tersebut diberikan pahala kebaikan-kebaikan dirinya. Hingga manakala pahala kebaikannya telah habis, sebelum tertunaikan kewajibannya, diambillah dosa-dosa mereka dan dicampakkan pada dirinya, lalu dia pun dicampakkan ke dalam api neraka. (HR. Muslim)
    Oleh karena itu perlulah kita evaluasi atau muhasabah diri kita dalam kehidupan social kemasyarakatan apakah sudah bermanfaat atau tidak sehingga jangan sampai menjadi orang yang bangkrut.

Inilah 3 hal yang perlu kita muhasabah diri, masih banyak aspek-aspek lain yang dapat kita bermuhasabah dengan hal tersebut, namun saya kira cukup sekian dari saya semoga dengan adanya muhasabah diri ini kita akan menjadi manusia-manusia yang beruntung dan mendapat ampunan dari Allah SWT. Amien.


Wallahu a’lam bis showab

Wassalamu’alaikum Warohmatullahi wabarokatuh.


Penulis

Baihaki
“Mencari, Belajar dan Berbagi”

Read More......

Rabu, 08 Desember 2010

Hadist Tentang Mengangkat Tangan dalam Berdoa

Inspirasi Kamis 09 Desember 2010.


Kumpulan Hadist Shohih


MENGANGKAT TANGAN KETIKA BERDO’A


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pada Kesempatan kali ini akan saya sampaikan hadist-hadist yang berkenaan dengan berdo’a seperti tema kultum tentang do’a. hadist ini yang menyatakan boleh tidaknya mengangkat tangan dalam berdo’a. Saya bukanlah orang yang tepat untuk mengharuskan atau tidak untuk boleh mengangkat tangan, akan tetapi hadistlah yang akan memberikan tuntunan kepada kita agar jangan samapi salah menghukuminya. Inilah hadist-hadist yang berkenaan tentang mengangkat tangan dalam berdo’a.
  1. Diriwayatkan (dari Anas bin Malik r.a.) : Rasulullah Saw mengangkat kedua tangannya seraya berkata, " Ya Allah! limpahkan kepada kami hujan, Ya Allah! limpahkan kepada kami hujan, Ya Allah! limpahkan kepada kami hujan".
  2. Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a. : Nabi Muhammad Saw tidak pernah mengangkat kedua tangannya setiap kali berdoa kecuali istisqa dan ia mengangkat tangannya sedemikian rupa sehingga ketiaknya yang putih terlihat.
  3. (diriwayatkan dari Salim) : Ibn Umar r.a. mengerjakan ramyu jamrah al-dunya (jamrah di dekat masjid Khaif) dengan tujuh batu kecil dan membaca takbir setiap kali melontar batu. ia kemudian pergi ke arah depan hingga sejajar dengan tanah tempat ia berdiri menghadap kiblat untuk waktu yang lama dan berdoa sambil mengangkat tangannya. kemudian ia mengerjakan jamrah al-Wustha (jamrah yang tengah) dan kemudian pergi ke arah kiri menuju tengah-tengah tanah, tempat ia berdiri menghadap kiblat. ia tetap berdiri disana untuk waktu yang lama dan berdoa sambil mengangkat tangannya. kemudian ia mengerjakan ramyu jamrah al-Aqabah dari pertengahan lembah, tetapi ia tidak berhenti di tempat tersebut bahkan langsung pergi dan berkata, "aku melihat Nabi Muhammad Saw mengerjakan yang seperti ini"
  4. diriwayatkan dari Abu Musa r.a. : sekembalinya dari Perang Hunain, Nabi Muhammad Saw mengutus Abu Amir sebagai komandan pasukan menuju Authas untuk menaklukan mereka. ia (Abu Amir, dalam perang itu) bertemu dengan Duraid bin Alshima. Duraid terbunuh dan Allah Swt mengalahkan kawan-kawannya. Nabi Muhammad Saw mengutusku bersama Abu Amir. kaki Abu Amir terkenah panah yang dilontarkan seorang laku-laki dari suku Jusyam. aku memburunya dan berkata, "wahai paman, siapa yang memanahmu?" ia menunjukkan Abu Musa seraya berkata,"ia yang memanahku". maka ku datangi ia. ketika ia melihatku, ia melarikan diri. aku mengejarnya sambil berteriak memanggilnya, "tak punya malukah kamu, berhenti!" maka ia pun berhenti lalu bertarung pedang satu lawan satu dengan ku. dan aku membunuhnya. kemudian aku kembali dan berkata kepada Abu Amir, "Allah telah membunuh pembunuhmu". Ia berkata," cabutlah anak panah ini" aku mencabutnya dan darah menyembur dari lukanya. kemudian ia berkata, "wahai anak saudaraku! sampaikan salamku kepada Rasulullah Saw dan mintalah ia memohonkan ampunan (Allah) untukku".
    Abu Amir menunjukku sebagai komandan pengganti pasukan itu. beberapa saat ia masih bernapas, kemudian syahid.
    (kemudian) aku kembali dan menemui Rasulullah Saw di rumahnya. kulihat Nabi Muhammad Saw tengah berbaring di tempat tidurnya. kusampaikan kepada Nabi Muhammad Saw perihal kami dan permintaan terakhir Abu Amir. Nabi Muhammad Saw meminta air kemudian berwhudu dan mengangkat tangannya seraya berkata : " Ya Allah ! ampunilah Ubaid Abu Amir" pada saat itu kulihat ketiak Nabi Muhammad Saw yang putih. kemudian Nabi Muhammad Saw berkata, "ya Allah ! jadikanlah ia (Abu Amir) lebih utama dibandingkan mahluk hidup-MU yang lain pada hari kiamat."
    aku berkata,"maukah engkau memintakan pula ampunan (Allah) untukku?" Nabi Muhammad Saw kemudian berkata,"ya Allah ! ampunilah dosa-dosa Abdullah bin Qais ( nama lain Abu Musa al-Asy'ari) dan masukkan ia kedalam surga-MU pada hari kiamat".

Wallahu A'lam bis Showab.


Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.



Baihaki
“Mencari, Belajar dan berbagi”

Sumber : http://hadits-albukhari.blogspot.com

Read More......

Berdoa Kepada Allah SWT (2)

Inspirasi Kamis 09 Desember 2010.

Kultum Subuh Masjid Darul Islah
Oleh Ustad Ismail, Spd


BERDO’A KEPADA ALLAH SWT (2)


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang masih memberikan keringanan langkah kepada kita semua sehingga kita dapat melaksanakan sholat subuh berjamaah. Rasa syukur pantaslaj kita panjatkan karena kita masih diberikan kecondongan hati kepada kebaikan yaitu melaksankan istiqomah sholat berjamaah di masjid tercinta ini. Sholawat dan salam kita sampaikan kepada nabi Muhammad SAW, keluarganya dan para sahabatnya.
Pada kesempatan sebelumnya telah kita bahas tentang do’a dalam Surat Al A’raaf Ayat 55 dan Surat Al-Mu’min Ayat 60, sekarang kita akan bahas juga tentang do’a yang di sebutkan Allah SWT dalam Surat Al-Baqoroh Ayat 186.



186. dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.


Dalam Tafsir Al-Jalalain :

186. (Segolongan orang-orang bertanya kepada Nabi saw., "Apakah Tuhan kami dekat, maka kami akan berbisik kepada-Nya, atau apakah Dia jauh, maka kami akan berseru kepada-Nya." Maka turunlah ayat ini. ("Dan apabila hamba-hamba-Ku menanyakan kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku Maha Dekat) kepada mereka dengan ilmu-Ku, beritahukanlah hal ini kepada mereka (Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa, jika ia berdoa kepada-Ku) sehingga ia dapat memperoleh apa yang dimohonkan. (Maka hendaklah mereka itu memenuhi pula perintah-Ku) dengan taat dan patuh (serta hendaklah mereka beriman) senantiasa iman (kepada-Ku supaya mereka berada dalam kebenaran.") atau petunjuk Allah.

Dari ayat diatas dijelaskan bahwa ada sekelompok orang yang bertanya kepada Nabi Muhammad SAW tentang dimana Allah SWT, maka Nabi menjawab bahwa Allah SWT itu dekat. Dekat disini dalam arti bahwa kebesaran dan kekuasaaan Allah sangat dekat dengan kita, jika kita memohon kepada Allah niscaya pertolongan Allah akan segera datang, karena Allah SWT begitu dekat. Dan dijelaskan selanjutnya dari ayat tersebut bahwa jika ada hamba Allah SWT yang berdoa, maka pasti akan dikabulkan oleh Allah SWT. Maka ketika do’a kita belum dikabulkan oleh Allah SWT maka kita harus berbaik sangka kepada Allah, mungkin do’a kita akan dikabulkan diakhirat kelak, namun yang perlu kita ketahui bahwa do’a merupakan suatu ibadah, seperti disebutkan dalam hadist nabi. Oleh karena itu tugas kita adalah berdo’a, dikabulkan atau tidak itu adalah urusan Allah SWT, sedangkan kita hanya berusaha untuk berdo’a dan yang pasti do’a kita akan dicatat sebagai ibadah atau amal kebaikan yang tentunya akan mendapatkan perhitungan amal kebaikan,oleh sebab itu kita dianjurkan untuk selalu berdo’a karena merupakan ibadah kepada Allah SWT.
Nabi mengajarkan kepada kita bahwa dalam berdo’a hendaklah menggunakan kata-kata yang umum, jangan terlalu terperinci seperti kita memohon kebaikan di dunia, jangan diperinci ya Allah berikan kami rumah yang mewah type 104, mobil yang bagus seperti inova atau sebagainya, cukuplah kita berdo’a dengan ungkapan yang umum karena dalam ungkapan yang umum itu terkandung makna-makna yang khusus, seperti yang dicontohkan oleh nabi:



201. dan di antara mereka ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan Kami, berilah Kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah Kami dari siksa neraka"[127].


[127] Inilah doa yang sebaik-baiknya bagi seorang Muslim.

Kebaikan dunia disini sudah mencakup masalah rezeki yang cukup, istri yang sholehah, anak yang sholeh, ketenangan hidup dan dimudahkan segala urusan di dunia, sedangkan kebaikan di akhirat sudah mencakup dimudahkan pada saat dihisab oleh Allah, akan menerima kitab dari tangan kanan, akan melewati jembatan shirot yang berada diatas neraka dengan cepat, dan dimasukkan ke dalam surganya Allah SWT. Rosulullah juga mengajarkan agar membaca do’a kita diulangi 3X dalam setiap bacaan do’anya.

Berdo’a dapat dilakukan baik dalam sholat maupun diluar sholat, oleh karena itu marilah kita mohon kepada Allah SWT agar kita diberikan istiqomah untuk melaksanankan sholat berjamaah sampai akhir hayat kita, dan marilah kita wariskan kebiasaan sholat berjamaah ini kepada anak-anak kita, mudah-mudahan Allah SWT selalu meringankan langkah kita menuju masjid untuk melaksanakan sholat berjamaah. Amin.

Wallahu A'lam bis Showab.


Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.



Baihaki
“Mencari, Belajar dan berbagi”

Read More......

Senin, 06 Desember 2010

Kumpulan Software

Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh


Untuk mencari software-sofware yang dibutuhkan dikumputer anda mungkin tulisan ini dapat membantu untuk dijadikan referensi sebagai tempat untuk menemukan software idaman anda yang sedang anda cari, dan ini merupakan tempat favorit saya dalam mencarai sofware didunia maya, baik yang freeware, shareware, full software.
Sama seperti halnya ebook dalam pencarian sofware ini saya sering di Kaskus atau indowebster ataupun tempat yang lain, antara lain:
  1. Index Kumpulan Sofware di Indowebster
  2. Index Software di Kaskus
  3. Software di d60pc.com


Sebenarnya masih banyak lagi tempat tempat favorit saya dalam berselancar software karena software-software tersebut banyak bertebaran di dunia maya, tinggal search/cari di paman google juga bisa....enak sekali tinggal download dan belajar deh....

Semoga tulisan singkat ini dapat membantu siapa saja yang membutuhkan. terimakasih yang banyak kepada kaskuser dan indowebster yang telah menyediakan semuanya.....

Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Penulis

341hq
"Mencari, Belajar dan Berbagi"
Read More......

Kumpulan Ebook

Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat ketika revolusi industri dimulai, ditambah lagi ketika internet sudah mulai diperkenalkan sejak tahun 1962 untuk lebih jelasnya silahkan baca Sejarah_Internet , dengan berkembangnya internet tersebut arang dapat berhubungan dengan mudah baik data maupun program sehingga akan mempermudah semua akses ilmu pengetahuan, begitu juga dalam hal ebook berkembang dengan pesat, apalagi dengan maraknya forum atau group discussion menambah semaraknya per-ebook-an di dunia maya.
 
Ini adalah kumpulan-kumpulan ebook yang menjadi tempat favorit saya untuk rujukan dalam mencari ebook dan menurut saya penting untuk menambah pengetahuan kita mungkin ada yang berminat:
  1. Taman Bacaan di Kaskus
  2. Education Forum di Kaskus
  3. Ilmu Pengetahuan Indowebster Forum

Sebenarnya masih banyak lagi tempat-tempat mencari ebook di internet akan tetapi tidak dapat kami sebutkan satu persatu karena jumlahnya yang banyak sekali. Namun jika anda ingin lebih jauh mencari ebbok yang dibutuhkan anada dapat bergabung dengan forum-forum tersebut yang saya sebutkan diatas dapat request sehingga akan dicarikan oleh para master atau sebutan kerennya di dunia maya "moderator", sehingga kita dengan enak meminta bantuan untuk mencarikan ebook yang kita butuhkan dan tidak menunggu lama biasanya akan ada balasan dari forum tersebut. atau alternatif lain juga bisa melihat resensi buku melalui google book tinggal kita masukkan judul buku yang kita cari dapat deh....gampang kan....

Sekian dulu tulisan masalah ebook diblog saya, saya ucapkan terima kasih banyak kepada para master/juragan di kaskus dan indowebster.

Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh



Penulis

341hq
"Mencari, Belajar dan Berbagi"
Read More......

Minggu, 05 Desember 2010

Makna Tahun Baru

Inspirasi Kamis, 05 Desember 2010.

Sebuah Refleksi Diri
(dari berbagai sumber)



MAKNA TAHUN BARU


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang masih memberikan hidayahnya dan kesehatan kepada kita semua sehingga masih dapat beraktifitas sampai saat ini dalam kondisi yang terbaik untuk menapaki jejak-jejak kehidupan yang masih tersisa, walaupun waktu terus berjalan tanpa mengenal lelah kita masih diberi setetes harapan dalam menghadapai tahun baru yang sebentar lagi kita akan melewatinya. Kita patut bersyukur yang sangat besar atas nikmat hidayah yang meringankan dan melapangkan jalan kehidupan kita karena masihlah banyak kehidupan yang lebih sulit dari kondisi kita sekarang inilah bentuk syukur kita yang perlu dikedepankan. Sholawat dan salam mari kita haturkan untuk penuntun ummat yang sangat kita dambakan syafaatnya kelak diakhirat yaitu nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.


Tanpa kita hitung dan mungkin tanpa kita sadari hari-hari terus bergulis tanpa mempedulikan keadaan kita sehingga akhirnya sampai juga kita dipenghujung bulan Desember 2010 untuk bulan Masehi dan zul hijjah 1431 untuk tahun Hijjriyah. Waktu memang selalu akan berputar tanpa mempedulikan manusia-manusia yang sedang sibuk dengan segala aktifitasnya di atas bumi ini, dia akan berputar dan terus berputar sesuai sunnah yang sudah dibebankan kepadanya oleh sang pencipta yaitu Allah Robbul Jalil dan waktu itu akan melibas dan meninggalkan siapapun yang tidak memperhatikan betapa cepat waktu berjalan sehingga suatu saat dia akan merasakan kerugian yang sangat besar dan hanya dapat meratapi penyesalan yang tentunya sudah tiada arti. Mereka yang beruntung adalah mereka yang mampu memanfaatkan waktu dan mengendalikannya sesuai kodratnya sebagai khalifah dipermukaan bumi dengan mengerjakan amal sholeh sebagai bekal untuk menempuh perjalanan yang abadi. Seperti yang telah disebutkan dalam Al-Quran Suart Al-Ashr:






  1. Demi masa.
  2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
  3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.


Dalam Tafsir Al Jalalain:
  1. (Demi masa) atau zaman atau waktu yang dimulai dari tergelincirnya matahari hingga terbenamnya; maksudnya adalah waktu salat Asar. 
  2. (Sesungguhnya manusia itu) yang dimaksud adalah jenis manusia (benar-benar berada dalam kerugian) di dalam perniagaannya. 
  3. (Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh) mereka tidak termasuk orang-orang yang merugi di dalam perniagaannya (dan nasihat-menasihati) artinya sebagian di antara mereka menasihati sebagian yang lainnya (supaya menaati kebenaran) yaitu iman (dan nasihat-menasihati dengan kesabaran) yaitu di dalam menjalankan amal ketaatan dan menjauhi kemaksiatan.

Memang kalau kita berbicara masalah waktu adalah hal yang sangat cepat bagaikan sebuah kilat, bahkan ada pepatah arab yang mengakatan waktu bagaikan sebilah pedang yang tajam, biasanya kita hanya bilang tau-tau dia yang dulunya anak-anak sekarang sudah punya anak, yang dulunya bapak-bapak sekarang sudah jadi kakek-kakek, bahkan yang dulunya masih hidup sekarang tinggal kenangan karena sudah meninggalkan kita untuk selamanya, ya... itu lah waktu yang akan terus berputar dan berjalan dengan cepat meninggalkan kita dan barang siapa tidak dapat memanfaatkan waktu dengan baik dia pasti akan merugi, bahkan orang barat pun punya pepatah time is money karena begitu pentingnya arti dari sebuah waktu.

Lantas apa arti dari sebuah pergantian waktu bagi kita ummat manusia yang tentunya hidup bukan hanya sekedar hidup tanpa adanya arti kehidupan melainkan untuk mencari bekal hidup yang abadi di akhirat nanti. Setidaknya dengan pergantian tahun ini minimal ada 4 point penting yang patut kita renungkan untuk menatap hari esok yang lebih baik, antara lain:

  1. Tahun depan bagi kita adalah harapan, seperti yang pernah diungkapkan oleh Imam Al-Ghozali bahwa hari esok adalah harapan bagi kita semua, hari esok belumlah milik kita, dia hanyalah harapan kita sehingga sikap kita dalam menyambut datangnya tahun baru baik Masehi dan Qomariah yang hampir bersamaan adalah sikap optimis atau penuh harapan yang baik bahwa di tahun depan tentu kita punya harapan dan optimis akan lebih baik dalam hidup kita, baik harapan yang baik untuk bidang ekonomi rumah tangga, cita-cita yang belum tercapai, hasrat yang belum kesampaian, problem-promlem hidup yang belum terselesaikan atau bahkan yang terlebih penting adalah optimisme dalam hal ibadah kita kepada Allah SWT, baik ibadah Mahdhoh ataupun ibadah-ibadah sosial yang tentu kita harapkan akan lebih meningkat di tahun depan agar kita tidak menjadi orang-orang yang merugi apalagi menjadi orang-orang yang celaka dikarenakan hari esok leboh jelek dari hari ini, tahun depan lebih jelek dari tahun ini. Inilah makna pergantian tahun yang pertama adalah optimisme akan muncul kembali, tentu dengan adanya evaluasi atau instropeksi diri akan hal-hal apa saja yang telah terjadi selama setahun ini, apakah raport kita dalam kehidupan masih banyak nilai merahnya atau sudah memenuhi persyararatan yang sudah ditetapkan oleh Sang Kholiq dan sebagainya tentu kita sendirilah yang lebih tahu dengan berkaca pada hati nurani kita masing-masing.
  2. Kedua adalah pergantian tahun secara hitungan angka tentu akan menambah umur kita, sehingga hitungan umur kita akan bertambah satu dari yang dulunya 10 atau 20 tahun akan menjadi 11 atau 21 tahun. Akan tetapi dengan bertambahnya bilangan umur kita apa yang dapat kita ambil maknanya inilah yang lebih penting dari sekedar bertambahnya nilai bilangan dari umur kita. Dengan bertambahnya umur kita berarti jatah hidup kita di dunia akan berkurang satu tahun, anggap saja jika Allah SWT memberi kita jatah hidup di dunia ini selama 100 tahun, maka dengn bertambahnya umur maka akan mengurangi bilangan yang sudah diberikan oleh sang Maha Pencipta untuk hidup kita, inilah paradigma yang perlu kita pahami, karena kebanyakan dari kita beranggapan bahwa jika bilangan umur kita bertambah atau yang lebih keren berulang tahun seolah-olah kita akan hidup lebih lama satu tahun sehingga kita malah bangga dan merayakan dengan hal-hal yang hura-hura sehingga kita melupakan arti sebenarnya ulang tahun dan bertambahnya bilangan umur kita yang sebenarnya mengurangi jatah bilangan hidup kita yang memang sudah ditetapkan oleh Sang Kholiq. Oleh karena itu dengan memahami bahwa pergantian tahun sama artinya dengan mengurangi jatah hidup kita maka mulailah untuk instrospeksi diri atau bermuhasabah atau berhitung-hitung diri sudah sejauh mana bekal yang sudah kita kumpulkan untuk perjalanan wisata ke akhirat, jika masih sedikit sehingga kita menganggap bekal yang kita bawa tidak akan cukup untuk perjalanan wisata akhirat maka tentulah kita harus berusaha untuk mencari bekal tambahan sehingga kita bisa menikmati perjalanan wisata akhirat kelak. Inilah yang tentu perlu diingat dari adanya pergantian tahun secara massal ataupun pergantian tahun secara pribadi, jangan sampai kita ikut-ikutan melaksanakan pergantian tahun dengan cara selebrasi yang berlebihan seperti orang-orang yang belum mengetahui makna sesungguhnya dari adanya pergantian tahun ini.
  3. Untuk pergantian tahun Hijjriyah tentu akan mempunyai arti tersendiri bagi kita karena hijjriyah itu sendiri sudah mempunyai makna yang dalam, hijjriyah berasal dari kata hijjrah yang mempunyai arti secara harfiahnya adalah berpindah tempat dan secara maknawiyah para ulama mendefinisikan adalah segala perpindahan dari kondisi yang buruk menuju ke kondisi yang lebih baik. Dengan kata lain adanya hijjrah haruslah ada yang dituju yaitu yang lebih baik dan ada yang ditinggalkan yaitu suatu kondisi yang jelek. Inilah dua syarat mutlak adanya suatu perpindahan atau hijjrah. Kalau kita hanya meninggalkan suatu kondisi yang buruk tanpa adanya tujuan tertentu yang membawa ke kondisi lebih baik tentu belum dapat dikatakan sebagai hijjrah, begitu sebaliknya kita mau menuju perubahan ke yang lebih baik akan tetapi kebiasaan lama belum ditinggalkan ini juga belum dikatakan hijjrah secara total. Oleh karena itu perpaduan dari kedua syarat ini haruslah sejalan sehingga maksud dan tujuan dari hijjrah itu sendiri dapat bermakna yang tentunya kita harapkan dapat menghapus penyesalan dan kerugian di akhirat.
  4. Selain itu dalam hijjrah juga terkandung nilai-nilai pengorbanan, seperti yang dicontohkan oleh peristiwa hijjrahnya Nabi Muhammad SAW dan para sahabat yang rela berkorban untuk meninggalkan kampung halaman yang sangat mereka cintai dan juga meninggalkan harta benda serta usaha yang sudah menghidupinya menuju ke suatu tempat yang masih asing dan tentunya harus memulai kehidupan yang baru dari nol lagi, akan tetapi dengan jiwa penuh optimisme dan rela berkorban untuk menuju kondisi yang lebih baik inilah yang menjadi dasar dan menguatkan tekat untuk hijjrah dapat terlaksana dengan baik. Begitu juga dengan kehidupan kita, untuk mencapai tujuan yang lebih baik tentunya perlu adanya pengorbanan yang tidak sedikit bahkan harus bersinggungan dengan perasaan kita sendir akan tetapi yakinlah bahwa jika kita berusaha dan terus berusaha pasti akan ada jalan dan pertolongan Allah SWT. Jika kita sudah berniat untuk berhijjah terus dan laksanakan dan berserah dirilah kepada Allah SWT niscaya harapan dan perubahan pasti akan terlaksana.

Mungkin hanya ini yang dapat kami sampaikan sebagai refleksi diri menyambut datangnya tahun baru Hijjriyah 1432 H dan tahun baru 2011 M, dengan harapan dan optimisme ditahun yang baru nanti dapat meningkatkan semua hal yang sudah menjadi tugas sebagai hamba Allah SWT dan harapan-harapan terbaik dalam kehidupan dunia ini.


Mohon maaf jika ada yang kata-kata keliru ini hanyalah keterbatasan dalam menyerap dan mendengarkan sebuah pengajaran dari Allah SWT.


Wallahu a’lam bis showab


Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.


Penulis


Baihaki
“Mencari, Belajar dan Berbagi”

Read More......

Jumat, 03 Desember 2010

Khutbah Jum'at

Inspirasi Jum’at, 03 Desember 2010.
Dari Khutbah Jum’at Masjig Rahmatal Lil ‘alamin



HARI YANG KITA PUNYA


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang masih memberikan hidayahnya sehingga kita masih dapat melaksanakan perintah Allah SWT yaitu sholat Jum’at. Kita bersyukur masih diberi kesempatan untuk meningkatkan kualitas keimanan kita yang dari ke hari ke hari tantangan keimanan semakin berat. Sholawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Tantangan untuk meningkatkan kwualitas keimanan di zaman akhir ini memanglah sangat berat, dimana masyarakat yang sudah cenderung permissive dan tidak lagi memperdulikan lingkungan sekirta, terjangan kebudayaan yang lambat laun menggerogoti keimanan sudah berada kedalam kehidupan privasi yang dapat likakukan dengan mudah seperti televise yang akan memberikan tantangan yang tentu akan menurunkan kwualitas keimanan kita.
Pada kesempatan ini kami menghimbau kepada para jamaah pada umumnya dan pada diri kami pribadi pada khususnya, untuk selalu memperkokoh keimanan kita dan jangan sampai mati dalam keadaaan tidak membawa iman, naudzubillahimindzalik. Inilah yang harus kita jaga setiap saat dan dimanapun kita berada agar selalu ingat kepada Allah SWT.
Tanpa kita sadari kita sudah melalui hari-hari kita dengan sangat panjang, pada saat ini kita sudah berada pada bulan desember 2010 M atau juga sudah berada di bulan Dzul Hijjah yang merupakan penghujung bulan di tahun 1431H, mungkin tanpa terasa kita lalui hari-hari kita dengan segala aktifitas rutin dan kejadian-kejadian yang mungkin tidak akan kita lupakan sepanjang hidup atau mungkin catatan catatan sejarah yang sudah kita ukir. Akan tetapi yang perlu kita ingat bahwa dengan adanya pergantian tahun itu berarti jatah hidup kita telah berkurang, hal inilah yang perlu kita sadari.
Imam Al-Ghozali memberikan nasehat kepada kita bahwa setiap manusia mempunyai lima hari saja, bukan hari pon, kliwon atau senin, selasa dan seterusnya bukan itu yang dimaksud oleh imam Al-Ghozali. Melainkan lima hari itu adalah :
  1. Hari yang telah lalu/kemarin , setiap kita yang hidup didunia ini pasti mempunyai hari yang telah berlalu, dan dengan kecanggihan tehnologi manusia apapun mereka manusia tidak akan pernah kembali ke masa yang telah lalu. Inilah yang perlu kita sadari sehingga dalam kehidupan kita sekarang haruslah diupayakan agar sesuai dengan kodrat kita sebagai hamba Allah dan kholifah dimuka bumi ini. Perlu kita sadari bahwa setiap amal perbuatan kita yang sudah kita lakukan bukanlah peristiwa yang berlalu begitu saja, akan tetapi segala aktifitas dan amal kita dicatat oleh malaikat yang tidak mungkin salah dalam menghitungnya, oleh karena itu kita harus selalu waspada agar jangan sampai amal perbuatan kita diwaktu lampau tersebut menghancurkan kehidupan diakhirat kelak, dan sadarlah bahwa penyesalan itu tidak pernah datangnya didepan akan tetapi selalu dibelakang, setelah peristiwa itu terjadi.
  2. Hari ini atau hari sekarang, adalah hari yang kita lewati dari pagi hingga saat ini kita berada adalah hari ini atau hari sekarang, coba kita renungkan apa saja yang sudah kita perbuat hari ini, sudahkan sesuai dengan perintah Allah SWT, atau ada hal-hal yang sudah kita lakukan yang bertentangan dengan perintah Allah SWT kita sendiri dapat menghitungnya. Seperti yang diucapkan oleh umar bin khattab yang artinya hisablah dirimu sendiri sebelum dihisab oleh Allah kelak dihari kiamat. Nabi mengajarkan bahwa hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini itu baru dikatakan orang yang beruntung, jika sama maka kita disebut orang yang rugi karena usia kita bertambah sedangkan amal ibadah kita masih sama dengan hari kemarin dan juga jangan sampai hari ini leh jelek dari hari kemarin karena itulah orang-orang yang celaka. Hari ini adalah yang sangat penting bagi kita karena hari inilah yang masih digenggam kita untuk melakukan yang terbaik dalam amal perbuatan, jika hari kemarin sudah lewat maka jangan sampai hari ini juga terlewatkan tanpa ada makna yang diridhoi oleh Allah SWT.
  3. Hari esok atau hari yang akan datang, adalah hari yang masih misteri bagi kita apakh umur kita aka sampai kepada hari esok tentu kita tidak tahu, oleh karena itu hari esok bagi kita adalah hari yang masih diangan-angan atau harapan untuk berbuat yang terbaik dalam hidup ini.
  4. Hari kematian kita, itulah hari yang pasti dimiliki oleh setiap insane yang bernyawa karena pasti setiap yang bernyaw itu akan mengalami kematian. Oleh karena itu sebelum hari kematian tiba maka kita harus terus berupaya untuk setiap saat meningkatkan amal ibadah kita sehingga bekal untuk perjalanan panjang kita diakhirat cukup sehingga tiada lagi penyesalan yang ada hanya rasa syukur kepad Allah SWT.
  5. Hari Akhir, inilah yang pasti akan dialami oleh semua manusia tanpa kecuali, dia akan melewati hari itu untuk dimintai semua pertanggungjawaban akan semua hal yang telah diperbuat didunia ini. Dan kita tidak dapat mengelak lagi karena semua angota tubuh kita yang akan menjadi saksi dalam pengalilan yang maha adil oleh tuhan robbul jalil yatiu Allah SWT.
Mohon maaf jika ada yang kata-kata keliru ini hanyalah keterbatasan dalam menyerap dan mendengarkan sebuah pengajaran dari Allah SWT. Wallahu a’lam bis showab Wassalamu’alaikum Warohmatullahi wabarokatuh. Penulis Baihaki “Mencari, Belajar dan Berbagi”
Read More......
Next Prev home
Google Translate
Arabic Korean Japanese
Chinese Simplified Russian Portuguese
English French German
Spain Italian Dutch